Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah
Ibu Kota : Kota Palu
Luas wilayah : 61.841,29 km²
Jumlah penduduk : 3.021.879 jiwa (2021)
Geografi
Wilayah
Provinsi Sulawesi Tengah bagian utara berbatasan dengan Laut Sulawesi dan
Provinsi Gorontalo, bagian timur berbatasan dengan Provinsi Maluku, bagian
selatan berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, bagian tenggara
berbatasan dengan Sulawesi Tenggara, dan bagian barat berbatasan dengan Selat
Makassar.
Hidrografi
Sulawesi
Tengah juga memiliki beberapa sungai, di antaranya sungai Lariang yang terkenal
sebagai arena arung jeram, sungai Gumbasa dan sungai Palu. Juga terdapat danau
yang menjadi objek wisata terkenal yakni Danau Poso dan Danau Lindu. Sulawesi
Tengah memiliki beberapa kawasan konservasi seperti suaka alam, suaka
margasatwa dan hutan lindung yang memiliki keunikan flora dan fauna yang
sekaligus menjadi objek penelitian bagi para ilmuwan dan naturalis.
Iklim
Garis
khatulistiwa yang melintasi semenanjung bagian utara di Sulawesi Tengah membuat
iklim daerah ini tropis. Akan tetapi berbeda dengan Jawa dan Bali serta
sebagian pulau Sumatra, musim hujan di Sulawesi Tengah antara bulan April dan
September sedangkan musim kemarau antara Oktober hingga Maret. Rata-rata curah
hujan berkisar antara 800 sampai 3.000 milimeter per tahun yang termasuk curah
hujan terendah di Indonesia. Temperatur berkisar antara 25 sampai 31° Celsius
untuk dataran dan pantai dengan tingkat kelembaban antara 71 sampai 76%. Di
daerah pegunungan suhu dapat mencapai 16 sampai 22' Celsius.
Flora dan Fauna
Sulawesi
memiliki flora dan fauna tersendiri. Binatang khas pulau ini adalah anoa yang
mirip kerbau, babirusa yang berbulu sedikit dan memiliki taring pada mulutnya,
tersier, monyet tonkena Sulawesi, kuskus marsupial Sulawesi yang berwarna-warni
yang merupakan varitas binatang berkantung serta burung maleo yang bertelur
pada pasir yang panas. Hutan Sulawesi juga memiliki ciri tersendiri, didominasi
oleh kayu agatis yang berbeda dengan Sunda Besar yang didominasi oleh
pinang-pinangan (spesies rhododenron). Variasi flora dan fauna merupakan objek
penelitian dan pengkajian ilmiah. Untuk melindungi flora dan fauna, telah
ditetapkan taman nasional dan suaka alam seperti Taman Nasional Lore Lindu,
Cagar Alam Morowali, Cagar Alam Tanjung Api dan terakhir adalah Suaka
Margasatwa di Bangkiriang.
Etnis
Penduduk asli Sulawesi Tengah terdiri atas 15 kelompok etnis
atau suku, yaitu:
Di samping 15 kelompok etnis, ada beberapa suku hidup di daerah pegunungan
seperti suku Da'a di Donggala dan Sigi, suku Wana di Morowali, suku Seasea dan
Suku Taa di Ampana dan Banggai, dan suku Daya di Buol Tolitoli. Meskipun
masyarakat Sulawesi Tengah memiliki sekitar 22 bahasa yang saling berbeda
antara suku yang satu dengan yang lainnya, namun masyarakat dapat berkomunikasi
satu sama lain menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa
pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, Sulawesi Tengah dihuni pula oleh transmigran
seperti dari Bali, Jawa, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Suku
pendatang yang juga banyak mendiami wilayah Sulawesi Tengah adalah Mandar,
Bugis, Makasar dan Toraja serta etnis lainnya di Indonesia sejak awal abad ke
19 dan sudah membaur.
Bahasa
Bahasa resmi instansi pemerintahan di Sulawesi Tengah adalah
bahasa Indonesia. Hingga 2019, Badan Bahasa mencatat ada 21 bahasa daerah yang
dipertuturkan di Sulawesi Tengah. Kedua puluh satu bahasa.
Agama
Penduduk Sulawesi Tengah sebagian besar memeluk agama Islam.
Tercatat pada sensus tahun 2015, 76.37% penduduknya memeluk agama Islam, 16.58%
memeluk agama Kristen Protestan, 4.45% memeluk agama Hindu, Katolik sebanyak
1.85%, serta Budha 0.74%.